iklan gbr

Sabtu, 09 Desember 2017

Materi Informatics Doctoral Bootcamp 2017

Materi Informatics Doctoral Bootcamp 2017 hari ini sampai hari Minggu besok yang diselenggarakan di Hotel Puri Artha Yogyakarta saya "online"-kan secara gratis. Kontribusi kami masih sangat kecil untuk memajukan pendidikan di Indonesia, tapi mudah-mudahan dari beberapa hal yang kami bagikan ini, pendidikan di Indonesia semakin maju di masa yang akan datang. Silahkan cek ke TKP:

01-Persiapan Studi S-3 (Informatics Doctoral Bootcamp 2017)
https://www.slideshare.net/macsuntzu/01persiapan-studi-s3-informatics-doctoral-bootcamp-2017

02-Perspective on HCI Research and Introduction to Eye Tracking (Informatics Doctoral Bootcamp 2017)
https://www.slideshare.net/macsuntzu/02perspective-on-hci-research-and-introduction-to-eye-tracking-informatics-doctoral-bootcamp-2017

03-How to Develop Good Research Idea (Informatics Doctoral Bootcamp 2017)
https://www.slideshare.net/macsuntzu/03how-to-develop-good-research-idea-informatics-doctoral-bootcamp-2017

04-How to Deliver Good Research Proposal (Informatics Doctoral Bootcamp 2017)
https://www.slideshare.net/macsuntzu/04how-to-deliver-good-research-proposal-informatics-doctoral-bootcamp-2017

05-Crafting Better Scientific Publications (Informatics Doctoral Bootcamp 2017)
https://www.slideshare.net/macsuntzu/05crafting-better-scientific-publications-informatics-doctoral-bootcamp-2017

Jumat, 08 Desember 2017

TIPS & TRIK UJIAN TOEFL

Perkenalan
Anatomi TOEFL, dan TOEP,
TIPS,
TRIK
Struktur,
Listening,
Pemahaman Bacaan,


Sabtu, 25 November 2017

Beasiswa Dosen Ristekdikti dari Fulbright Program S3 di Amerika Deadline: 15 Februari 2018


Kabar gembira, bagi Anda yang berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di bawah Kementerian Ristek Dikti, sebab ada beasiswa dosen dari Fulbright yang dapat Anda ikuti untuk melanjutkan studi ke jenjang S3. Nama dari program beasiswa ini yaitu Fulbright Awards for Indonesian Lecturers Program. Beasiswa ini diperuntukkan bagi dosen yang ingin melanjutkan studi jenjang doktor (S3) di universitas-universitas di Amerika Serikat.

Beasiswa Fulbright untuk dosen Ristekdikti bisa dilamar untuk semua program studi dengan pengecualian bidang kedokteran terutama yang terkait dengan perawatan pasien atau yang berhubungan dengan pasien klinis. Sangat terbuka, bila pelamar ingin mengajukan proposal yang berkaitan dengan humaniora, seni, dan ilmu sosial atau sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), dan juga kesehatan. Jika aplikasi dalam bidang STEM disarankan fokusnya adalah pelestarian lingkungan, eksplorasi energi alternatif, atau mitigasi perubahan iklim.

Persyaratan
> Umum:
1. Merupakan warganegara Indonesia dan bukan penduduk tetap Amerika Serikat atau saat ini tinggal di AS
2. Merupakan dosen di universitas negeri atau swasta di Indonesia yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional atau NIDN
3. Memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan RISTEK-DIKTI dan diatur setiap tahun dalam panduan beasiswa online
4. Memiliki kualitas kepemimpinan serta memperlihatkan pengalaman di dalam pelayanan masyarakat
5. Punya persiapan serta memperlihatkan komitmen pada bidang studi yang dipilih
6. Mahir berbahasa Inggris
7. Memiliki catatan akademik yang luar biasa
8. Menunjukkan bahwa dapat secara realistis menyelesaikan studi pascasarjana penuh atau melakukan penelitian di AS
9. Menunjukkan komitmen kuat untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan program beasiwa Fulbright
10. Bersedia menandatangani kesepakatan dengan RISTEK-DIKTI yang berjanji untuk kembali melayani institusi tempat asalnya beberapa tahun sebelum pensiun setelah menyelesaikan program beasiswa, sesuai dengan persyaratan RISTEK-DIKTI yang berlaku.

> Khusus:
1. Bergelar master (S2)
2. IPK minimum 3.0 (skala 4.00)
3. Berusia di bawah 50 tahun
4. Skor ITP TOEFL minimum 575 atau skor iBT 90/91 atau IELTS yang setara.

Dokumen aplikasi:
1. Formulir aplikasi (https://www.aminef.or.id/c/uploads/2016 ... ht_PhD.zip). Ini termasuk satu halaman study objective serta 10 – 15 halaman proposal riset.
2. Copy terbaru skor TOEFL ITP/IBT TOEFL atau IELTS, kurang dari dua tahun
3. Dua surat referensi dari dosen/profesor dan dari atasan tempat kerja yang mengenal Anda dengan baik
4. Copy ijazah dan transkrip akademik beserta terjemahan resmi ke dalam bahasa Inggris
5. Copy dokumen identitas (KTP atau paspor)
6. Curriculum vitae

Pendaftaran:
Lengkapi dokumen aplikasi yang diminta. Buat dua rangkap. Satu rangkap buat Aminef dan satu lagi ke Ristekdikti. Kemudian ajukan via pos atau antar langsung ke alamat:

American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF)
Intiland Tower, lantai 11
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 32
Jakarta 10220
Tel : (021) 579 39 085 ~ 9086

Kemudian kirim juga berkas serupa ke alamat:

Fulbright Awards for Indonesian Lecturers Program
Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Direktorat Jenderal Sumber Daya IPTEK & DIKTI
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Jalan Pintu 1 Senayan, lantai 5
Jakarta 10270

Dokumen aplikasi diterima paling lambat 15 Februari 2018.

Kontak:
Ph. (021) 5793-9085/86
Fax. (021) 5793-9089
E-mail: infofulbright_ind@aminef.or.id
Web: www.aminef.or.id

Selasa, 21 November 2017

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi ,SENTIKA,2018, Machine Learning

Bapak/Ibu
Para Peneliti, Dosen, Guru, Praktisi, & Mahasiswa
di tempat


Dengan Hormat,

Kami mengundang Bapak/Ibu untuk berpartisipasi sebagai peserta/pemakalah dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi (SENTIKA) tahun 2018,
dengan tema "Machine Learning: Membangun Kemandirian dan Daya Saing Bangsa Menghadapi Tantangan Global"

Seminar SENTIKA 2018 dilaksanakan pada hari/tanggal:
Jumat, 23 Maret 2018 - Sabtu, 24 Maret 2018. (Poster dalam lampiran Attachment).

Dengan para pemateri seminar :
• Prof. Richardus Eko Indrajit DrBA, MSc, MBA, MA/MSi, MPhil, Ir .
• Kun Budiharta (Engineer NLP Beritagar.id)

Adapun Topik Call for Papers/Poster meliputi:
· Machine Learning
· Artificial intelligence
· Expert System
· Intelligent System
· Cloud Computing
· Internet of things
· Pattern Recognition
· Computer Network
· Network and Security
· Information Privacy
· Security for Mobile
· Mobile Application
· Information System
· Software Engineering
· Database Management
· Multimedia Application
· Web Application
· Game Development
· E – Commerce
· E – Government
· E – Learning
· Risk Management
· Geographic Information System
· Virtual reality


Tanggal Penting
• Penerimaan Full Paper : 1 Desember 2017 - 5 Februari 2018
• Pengumuman Full Paper Diterima : 19 Februari 2018
• Deadline pengumpulan camera ready paper & pembayaran (tanggal: 26 Februari 2018)
• Batas Akhir Registrasi Peserta : 1 Maret 2018
• Pelaksanaan : 23-24 Maret 2018


Tempat:
Auditorium Kampus III Gedung Bonaventura
Teknik Informatika - Fakultas Teknologi Industri
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jalan Babarsari 44
Yogyakarta 55281

Panitia Pelaksana mengundang Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan kami berharap Bapak/Ibu tidak keberatan untuk menyampaikan informasi ini untuk dapat disebarluaskan di lingkungan Bapak/Ibu.

Informasi dan pendaftaran dapat dilihat di website http://fti.uajy.ac.id/sentika/

Contact Person :
1. Stephanie Pamela – 081804800005
2. Martinus Maslim – 085642865772

Atas perhatian, kerja sama dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.


Salam hormat kami,
Panitia SENTIKA 2018


-----------------------------------------------------------------------

Panitia Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi SENTIKA

Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Fakultas Teknologi Industri
Program Studi Teknik Informatika

Jalan Babarsari 43 Yogyakarta 55281
Telp +62 274 487711 ext 3151, 3156
Fax +62 274 485223

website : http://fti.uajy.ac.id/sentika
e-mail : sentika@uajy.ac.id

Minggu, 19 November 2017

Movie Big data for decision support in digital marketing and healthcare,Prof. Paulo LISBOA


INTERNATIONAL JOINT CONFERENCE: CONMEDIA 2017 & ICON-SONICS 2017

Keynote Speaker 1
Prof. Paulo LISBOA ( Liverpool John Moores University, United Kingdom)
Big data for decision support in digital marketing and healthcare

Movie 1


MOvie 2


MOvie 3


Movie 4


MOvie 5

Minggu, 24 September 2017

Pengesahan Ijazah PTS

PLT Rektor/Ketua/Direktur dibenarkan tanda tangan ijazah apabila ybs pengangkatannya (dengan SK):
1) Oleh Menristekdikti bagi yg bertugas di PTN
2) Oleh yayasan legal bagi yang bertugas di PTS, kampus tidak sedang konflik internal.

Ini contohnya:
https://kabarkendari.com/petunjuk-kemenristekdikti-soal-ijazah-diteken-plt-rektor-uho/

Senin, 18 September 2017

Mengenal Lebih Dekat KH Said Aqil Siroj



Mengenal Lebih Dekat KH Said Aqil Siroj


KH Said Aqil Siroj.

Fathoni, NU Online | Rabu, 18 Januari 2017 12:30

Tak kenal maka tak sayang. Barangkali peribahasa itu tepat untuk menggambarkan keadaan Indonesia akhir-akhir ini, dimana orang tak hanya tak kenal dan tak sayang, tetapi bahkan justru memfitnah, membenci dan memaki, dengan orang yang belum dikenalnya di media. Tak terkecuali, berbagai fitnah, berita palsu (hoax) dan makian yang dialamatkan kepada Prof Dr KH Said Aqil Siradj, MA, Ketua Umum Ormas Islam terbesar di dunia: Nahdlatul Ulama (NU).


Untuk itu, tulisan ini sedikit mengupas profil beliau, sosok santri yang dulu pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) itu dinobatkan oleh Republika sebagai Tokoh Perubahan Tahun 2012karena kontribusinya dan komitmennya dalam mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berperan aktif dalam perdamaian dunia, khususnya di kawasan Timur Tengah. 


*

Ketika usia negara ini masih belia – delapan tahun – dan para pendiri bangsa baru beberapa tahun menyelesaikan “status kemerdekaan” Indonesia di Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949, di sebuah desa bernama Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, senyum bahagia KH Aqil Siroj mengembang. Tepat pada 3 Juli 1953, Pengasuh Pesantren Kempek itu dianugerahi seorang bayi laki-laki, yang kemudian diberi nama Said.


Said kecil kemudian tumbuh dalam tradisi dan kultur pesantren. Dengan ayahandanya sendiri, ia mempelajari ilmu-ilmu dasar keislaman. Kiai Aqil sendiri – Ayah Said – merupakan  putra Kiai Siroj, yang masih keturunan dari Kiai Muhammad Said Gedongan. Kiai Said Gedongan merupakan ulama yang menyebarkan Islam dengan mengajar santri di pesantren dan turut berjuang melawan penjajah Belanda. 


“Ayah saya hanya memiliki sepeda ontel, beli rokok pun kadang tak mampu. Dulu setelah ayah memanen kacang hijau, pergilah ia ke pasar Cirebon. Zaman dulu yang namanya mobil transportasi itu sangat jarang dan hanya ada pada jam-jam tertentu,” kenang Kiai Said dalam buku Meneguhkan Islam Nusantara; Biografi Pemikiran dan Kiprah Kebangsaan (Khalista: 2015).


Setelah merampungkan mengaji dengan ayahanda maupun ulama di sekitar Cirebon, dan umur dirasa sudah cukup, Said remaja kemudian belajar di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur yang didirikan oleh KH Abdul Karim (Mbah Manaf). Di Lirboyo, ia belajar dengan para ustadz dan kiai yang merawat santri, seperti KH Mahrus Ali, KH Marzuki Dahlan, dan juga Kiai Muzajjad Nganjuk.


Setelah selesai di tingkatan Aliyah, ia melanjutkan kuliah di Universitas Tribakti yang lokasinya masih dekat dengan Pesantren Lirboyo. Namun kemudian ia pindah menuju Kota Mataram, menuju Ngayogyokarta Hadiningrat. Di Yogya, Said belajar di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak dibawah bimbingan KH Ali Maksum (Rais Aam PBNU 1981-1984). Selain mengaji di pesantren Krapyak, ia juga belajar di IAIN Sunan Kalijaga, yang ketika itu KH Ali Maksum menjadi Guru Besar di kampus yang saat ini sudah bertransformasi menjadi UIN itu.


Ia merasa belum puas belajar di dalam negeri. Ditemani istrinya, Nurhayati, pada tahun 1980, ia pergi ke negeri kelahiran Nabi Muhammad SAW: Makkah Al-Mukarramah. Di sana ia belajar di Universitas King Abdul Aziz dan Ummul Qurra, dari sarjana hingga doktoral. Di Makkah, setelah putra-putranya lahir, Kang Said – panggilan akrabnya – harus mendapatkan tambahan dana untuk menopang keluarga. Beasiswa dari Pemerintah Saudi, meski besar, dirasa kurang untuk kebutuhan tersebut. Ia kemudian bekerja sampingan di toko karpet besar milik orang Saudi di sekitar tempat tinggalnya. Di toko ini, Kang Said bekerja membantu jual beli serta memikul karpet untuk dikirim kepada pembeli yang memesan.


Keluarga kecilnya di Tanah Hijaz juga sering berpindah-pindah untuk mencari kontrakan yang murah. “Pada waktu itu, bapak kuliah dan sambil bekerja. Kami mencari rumah yang murah untuk menghemat pengeluaran dan mencukupkan beasiswa yang diterima Bapak,” ungkap Muhammad Said, putra sulung Kang Said.


Dengan keteguhannya hidup ditengah panasnya cuaca Makkah di siang hari dan dinginnya malam hari, serta kerasnya hidup di mantan “tanah Jahiliyyah” ini, ia menyelesaikan karya tesisnya di bidang perbandingan agama: mengupas tentang kitab Perjanjian Lama dan Surat-Surat Sri Paus Paulus. Kemudian, setelah 14 tahun hidup di Makkah, ia berhasil menyelesaikan studi S-3 pada tahun 1994, dengan judul: Shilatullah bil-Kauni fit-Tashawwuf al-Falsafi (Relasi Allah SWT dan Alam: Perspektif Tasawuf). Pria yang terlahir di pelosok Jawa Barat itu mempertahankan disertasinya – diantara para intelektual dari berbagai dunia – dengan predikat Cumlaude.


Ketika bermukim di Makkah, ia juga menjalin persahabatan dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). “Gus Dur sering berkunjung ke kediaman kami. Meski pada waktu itu rumah kami sangat sempit, akan tetapi Gus Dur menyempatkan untuk menginap di rumah kami. Ketika datang, Gus Dur berdiskusi sampai malam hingga pagi dengan Bapak,” ungkap Muhammad Said bin Said Aqil. Selain itu, Kang Said juga sering diajak Gus Dur untuk sowan ke kediaman ulama terkemuka di Arab, salah satunya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki. 


Setelah Kang Said mendapatkan gelar doktor pada 1994, ia kembali ke tanah airnya: Indonesia. Kemudian Gus Dur mengajaknya aktif di NU dengan memasukkannya sebagai Wakil Katib ‘Aam PBNU dari Muktamar ke-29 di Cipasung. Ketika itu, Gus Dur “mempromosikan” Kang Said dengan kekaguman: “Dia doktor muda NU yang berfungsi sebagai kamus berjalan dengan disertasi lebih dari 1000 referensi,” puji Gus Dur. Belakangan, Kang Said juga banyak memuji Gus Dur. “Kelebihan Gus Dur selain cakap dan cerdas adalah berani,” ujarnya, dalam Simposium Nasional Kristalisasi Pemikiran Gus Dur, 21 November 2011 silam.


Setelah lama akrab dengan Gus Dur, banyak kiai yang menganggap Kang Said mewarisi pemikiran Gus Dur. Salah satunya disampaikan oleh KH Nawawi Abdul Jalil, Pengasuh Pesantren Sidogiri, Pasuruan, ketika kunjungannya di kantor PBNU pada 25 Juli 2011. Kunjungan waktu itu, merupakan hal yang spesial karena pertama kalinya kiai khos itu berkunjung ke PBNU – di dampingi KH An’im Falahuddin Mahrus Lirboyo. Kiai Nawawi menganggap bahwa Kang Said mirip dengan Gus Dur, bahkan dalam bidang ke-nyelenehan-nya. 


“Nyelenehnya pun juga sama,” ungkap Kiai Nawawi, seperti dikutip NU Online. “Terus berjuang di NU tidak ada ruginya. Teruslah berjuang memimpin, Allah akan selalu meridloi,” tegas Kiai Nawawi kepada orang yang diramalkan Gus Dur menjadi Ketua Umum PBNU di usia lebih dari 55 tahun itu.


Menjaga NKRI dan mengawal perdamaian dunia


Pada masa menjelang kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1936, para ulama NU berkumpul di Banjarmasin untuk mencari format ideal negara Indonesia ketika sudah merdeka nantinya. Pertemuan ulama itu menghasilkan keputusan yang revolusioner: (1) negara Darus Salam (negeri damai), bukan Darul Islam (Negara Islam); (2) Indonesia sebagai Negara Bangsa, bukan Negara Islam. Inilah yang kemudian menginspirasi Pancasila dan UUD 1945 yang dibahas dalam Sidang Konstituante – beberapa tahun kemudian. Jadi, jauh sebelum perdebatan sengit di PPKI atau BPUPKI tentang dasar negara dan hal lain sebagainya, ulama NU sudah terlabih dulu memikirkannya.


Pemikiran, pandangan dan manhajulama pendahulu tentang relasi negara dan agama (ad-dien wa daulah) itu, terus dijaga dan dikembangkan oleh NU dibawah kepemimpinan Kang Said. Dalam pidatonya ketika mendapat penganugerahan Tokoh Perubahan 2012 pada April 2013, Kiai Said menegaskan sikap NU yang tetap berkomitmen pada Pancasila dan UUD 1945. “Muktamar (ke-27 di Situbondo-pen) ini kan dilaksanakan di Pesantren Asembagus pimpinan Kiai As’ad Syamsul Arifin. Jadi, pesantren memang luar biasa pengaruhnya bagi bangsa ini. Meski saya waktu itu belum menjadi pengurus PBNU,” kata Kiai Said, mengomentari Munas Alim Ulama NU 1983 dan Muktamar NU di Situbondo 1984 yang menurutnya paling fenomenal dan berdampak dalam pandangan kebangsaan.


Sampai kini, peran serta NU dalam hal kebangsaan begitu kentara kontribusinya, baik di level anak ranting sampai pengurus besar, di tengah berbagai rongrongan ideologi yang ingin menggerogoti Pancasila sebagai dasar negara. Hal ini tercermin dalam berbagai kegiatan dan program NU yang selalu mengarusutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks ini, Kiai Said sangat berpengaruh karena kebijakan PBNU selalu diikuti kepengurusan dibawahnya – termasuk organisasi sayapnya.


Salah satu peran yang cukup solutif, misalnya, ketika beliau menaklukkan Ahmad Mushadeq – orang yang mengaku sebagai Nabi di Jakarta dan menimbulkan kegaduhan nasional – lewat perdebatan panjang tentang hakikat kenabian (2007). “Alhamdulillah, doa saya diterima untuk bertemu ulama, tempat saya bermudzakarah (diskusi). Sekarang saya sadar kalau langkah saya selama ini salah,” aku Mushadeq. Disisi lain, Kang Said juga mengakui kehebatan Mushadeq. “Dia memang hebat. Paham dengan asbabun nuzul Al-Qur’an dan asbabul wurud Hadits. Hanya sedikit saja yang kurang pas, dia mengaku Nabi, itu saja,” jelas Kiai Said seperti yang terekam dalam Antologi NU: Sejarah, Istilah, Amaliah dan Uswah (Khalista & LTN NU Jatim, Cet II 2014).


Kiai yang mendapat gelar Profesor bidang Ilmu Tasawuf dari UIN Sunan Ampel Surabaya ini bersama pengurus NU juga membuka dialog melalui forum-forum Internasional, khususnya yang terkait isu-isu terorisme, konflik bersenjata dan rehabilitasi citra Islam di Barat yang buruk pasca serangan gedung WTC pada 11 September 2001. Ia juga kerapkali membuat acara dengan mengundang ulama-ulama dunia untuk bersama-sama membahas problematika Islam kontemporer dan masalah keumatan.


Pada Jumat, 7 Maret 2014, Duta Besar Amerika untuk Indonesia Robert O. Blake berkunjung ke kantor PBNU. Ia menginginkan NU terlibat dalam penyelesaian konflik di beberapa negara. “Kami berharap NU bisa membantu penyelesaian konflik di negara-negara dunia, khususnya di Syria dan Mesir. NU Kami nilai memiliki pengalaman membantu penyelesaian konflik, baik dalam maupun luar negeri,” kata Robert, seperti dilansir NU Online. “Sejak saya bertugas di Mesir dan India, saya sudah mendengar bagaimana peran NU untuk ikut menciptakan perdamaian dunia,” imbuhnya.


Raja Yordania Abdullah bin Al-Husain (Abdullah II) juga berkunjung ke PBNU. Ia ditemui Kiai Said, meminta dukungan NU dalam upaya penyelesaian konflik di Suriah. “Di Timur Tengah, tidak ada organisasi masyarakat yang bisa menjadi penengah, seperti di Indonesia. Jika ada konflik, bedil yang bicara,” ungkap Kiai Said.


Selain itu, menguapnya kasus SARA di Indonesia belakangan juga kembali marak muncul ke permukaan. “Munculnya kerusuhan bernuansa agama memang sangat sering kita temukan. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia harus terus belajar pentingnya toleransi dan kesadaran pluralitas. Sikap toleransi tersebut dibuktikan oleh Kaisar Ethiopia, Najashi (Negus) ketika para sahabat ditindas oleh orang-orang Quraisy di Mekkah dan memutuskan untuk hijrah ke Ethiopia demi meminta suaka politik kepadanya. Kaisar Negus yang dikenal sebagai penguasa beragama Nasrani itu berhasil melindungi para sahabat Nabi Muhammad SAW dari ancaman pembunuhan kafir Quraisy,” tulis Kiai Said dalam Dialog Tasawuf Kiai Said: Akidah, Tasawuf dan Relasi Antarumat Beragama (Khalista, LTN PBNU & SAS Foundation, Cet II, 2014).


Menghadapi potensi konflik horisontal itu, NU juga tetap mempertahankan gagasan Darus Salam, bukan Darul Islam, yang terinspirasi dari teladan Nabi Muhammad dalam Piagam Madinah. Dalam naskah tersebut, nabi membuat kesepakatan perdamaian, bahwa muslim pendatang (Muhajirin) dan muslim pribumi (Anshar) dan Yahudi kota Yastrib (Madinah) sesungguhnya memiliki misi yang sama, sesungguhnya satu umat. Yang menarik, menurut Kiai Said, Piagam Madinah – dokumen sepanjang 2,5 halaman itu – tidak  menyebutkan kata Islam. Kalimat penutup Piagam Madinah juga menyebutkan: tidak ada permusuhan kecuali terhadap yang dzalim dan melanggar hukum. “Ini berarti, Nabi Muhammad tidak memproklamirkan berdirinya negara Islam dan Arab, akan tetapi Negara Madinah,” terang Kiai Said.


Selain itu, menurutnya, faktor politis juga kerapkali mempengaruhi, bukan akidah atau keyakinan. “Seperti di masa Perang Salib, faktor politis dan ekonomis lebih banyak menyelimuti renggangnya keharmonisan kedua umat bersaudara tersebut di Indonesia. Dengan demikian, kekeruhan hubungan Islam-Kristen tidak jarang dilatarbelakangi nuansa politis yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan agama itu sendiri,” ungkapnya, dalam buku Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan Aspirasi.


*

Ditengah agenda Ketua Umum PBNU yang sedemikian padat, Kiai Said dewasa ini diterpa berbagai fitnah, hujatan dan bahkan makian dari urusan yang remeh-temeh sampai yang menyangkut urusan negara. Ia dituduh agen Syiah, Liberal, antek Yahudi, pro Kristen, dan fitnah-fitnah lain oleh orang yang sempit dalam melihat agama dan konsep kemanusiaan dan kebangsaan. 


Meski demikian, ia toh manusia biasa – yang tak luput dari salah, dosa dan kekurangan – bukan seorang Nabi. Artinya, kritik dalam sikap memang wajar dialamatkan, tetapi tidak dengan hujatan, fitnah, dan berita palsu, melainkan dengan kata yang santun. Terkait hal ini, dalam suatu kesempatan ia memberi tanggapan kepada para haters-nya. Bukannya marah, Kiai Said justru menganggap para pembenci dan pemfitnah itu yang kasihan. Dan sebagai orang yang tahu seluk beluk dunia tasawuf, tentu dia sudah memaafkan, jauh sebelum mereka meminta maaf atas segenap kesalahan. Wallahu a’lam.


Ahmad Naufa Khoirul Faizun, Kader Muda NU dan Kontributor NU Online asal Purworejo, Jawa Tengah

Jumat, 15 September 2017

Kepmenristek No.257 Tahun 2017 tentang Nomenklatur,Nama Program Studi pada Perguruan Tinggi

Kepmenristek No.257 Tahun 2017 tentang Nama Program Studi pada Perguruan Tinggi
http://www.kopertis12.or.id/2017/09/15/kepmenristek-no-257-tahun-2017-tentang-nama-program-studi-pada-perguruan-tinggi.html

Kepmen ini sangat penting,merupakan juklak dari Permenristekdikti no.15 Tahun 2017 tentang Penamaan Program Studi di Perguruan Tinggi.

Silakan unduh

Kepmenristek No.257 Tahun 2017 tentang Nama Program Studi pada Perguruan Tinggi di SINI
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2017/09/Salinan_SK_Kepmenristekdikti_No_257_Tahun.pdf

Minggu, 10 September 2017

PROSES SERTIFIKASI DOSEN DENGAN JABATAN :

Dalam konteks pengembangan keilmuan / keahlian maka tuntutan mempunyai karya ilmiah pada dosen untuk dapat mengemban jabatan akademik :

1. Asisten Ahli atau Lektor minimal mempunyai karya ilmiah di jurnal nasional ( tidak terakreditasi),

2. Lektor Kepala minimal mempunyai karya ilmiah di jurnal nasional terakreditasi dikti( dosen dengan jabatan Lektor + Doktor) atau jurnal internasional( Lektor + Magister)

DENGAN DEMIKIAN DYS IKUT DALAM PROSES SERTIFIKASI DOSEN DENGAN JABATAN :

1. Asisten Ahli ak 150( Magister) atau Lektor ak 200( Doktor) : mempunyai minimal satu karya ilmiah di jurnal nasional ( tidak terakreditasi dikti) sebagai penulis pertama yang sudah dinilai ketika akan diangkat dalam jabatan asisten Ahli atau Lektor

2. Lektor ak 200( Magister) dan Lektor ak 300 ( Doktor) : mempunyai minimal dua karya ilmiah di jurnal nasional ( tidak terakreditasi dikti ) yang sudah dinilai sebagai penulis pertama

3. Lektor Kepala ak 400( Magister) dan Lektor Kepala 400 ( Doktor) : mempunyai minimal 3 karya ilmiah atau satu karya ilmiah dijurnal nasional terakreditasi yang sudah dinilai sebagai penulis pertama

Kesimpulan :

1. Dengan demikian ,karena karya ilmiah/ karya seni sudah dinilai dalam proses pengangkatan pertama dalam jabatan akademik Asisten Ahli atau Lektor atau karya ilmiah DYS dengan jabatan Lektor Kepala maka asesor di PTPS tidak perlu melakukan penilaian ulang karya ilmiah.

2. Yang perlu diperiksa oleh asesor apakah DYS mengunggah dengan benar dokumen karya ilmiah , jika telah memenuhi maka dapat diberikan skor sesuai ketentuan yang tercantum dalam sertifikasi dosen

Sumber : Tim_Serdos_Ristekdikti (fitra jaya)

Minggu, 20 Agustus 2017

Free Research paper or Books, IEEE,Scopus Indexed,Amazon


Research paper or Books
Silahkan cari di laman berikut
1) http://gen.lib.rus.ec
2) http://sci-hub.org
3) http://sci-hub.cc
4) http://sci-hub.bz
4) http://search.crossref.org
5) http://booksc.org/
6) http://libgen.io/
7) http://gen.lib.rus.ec/scimag/
8) http://airccj.org/csecfp/library/index.php

for text books , these are the links
1) http://libgen.org/
2)http://gen.lib.rus.ec/
3) http://en.bookfi.org/
4) http://lib.freescienceengineering.org/
5) http://bookza.org/
6) http://bookzz.org/

Free Download Fulltext Articles From Journals and Ebooks......

Untuk yang open akses, terdapat beberapa pilihan yang bagus :

1. Directory of Open Access scholarly Resources (ROAD)
http://www.kopertis12.or.id/2016/03/13/ ... -road.html
Terdapat 13.745 open access resources dari 150 Negara siap diunduh, terdiri dari: 13.062 journal diantaranya 2.625 yang terindex Scopus 240 Academic Repositoriies 202 Monographic Series 126 Conference Proceeding 103 Scolarly Blogs.

2. Indonesia OneSearch by The National Library of Indonesia, 2016
http://www.kopertis12.or.id/2016/02/12/ ... -2016.html
Terhimpun Journal dan ebook dari berbagai institusi dalam dan luar negeri.
Terdapat 2.734 Journal reputasi berbagai bidang ilmu, sebanyak 21.473.752 artikel jurnal full text avaiable SIAP DIUNDUH, tanpa perlu login.

3. Journals with Open Access options
http://journalfinder.elsevier.com
Dengan mengisi kata kunci title dan abstrak dan conteng kotak Filter : Limit to journals with Open Access options.

4. OAJ terindex Scopus yang dikelola Elsevier/Sciencedirect
http://www.sciencedirect.com/science/jo ... pen-access
Kelihatannya terdapat 2.282 jurnal, namun hanya Edisi tertentu dari jurnal tsb yg free.

5. OMICS Open Access Journals
http://www.omicsonline.org/open-access- ... s-list.php
OMICS Internasional is current managing 700 + Open Access Journals in field of Clinical, Medical, Life Science, Pharma, Environmental, …

6. IEEE Xplore Digital Library
http://ieeexplore.ieee.org/Xplore/home.jsp

7. Browse Journals-Wiley Open Access
http://www.wileyopenaccess.com/view/journals.html

8. Directory of Open Access Journals
https://doaj.org

9. Open Access Journals Search Engine (OAJSE)
http://www.oajse.com

10. BookSC
The world’s largest scientific articles store. 50,000,000+ articles for free.
http://booksc.org/

11. Portal e-journal langganan Kemristekdikti
ProQuest: http://search.proquest.com
Cengage: http://infotrac.galegroup.com/itweb
– Untuk Pencarian Terpadu: http://ristekdikti.summon.serialssolutions.com
Untuk peroleh username dan password ikuti ini:
http://simlitabmas.dikti.go.id/ejournal/Default.aspx

Pengesahan Ijazah PTS

PLT Rektor/Ketua/Direktur dibenarkan tanda tangan ijazah apabila ybs pengangkatannya (dengan SK):
1) Oleh Menristekdikti bagi yg bertugas di PTN
2) Oleh yayasan legal bagi yang bertugas di PTS, kampus tidak sedang konflik internal.

Ini contohnya:
https://kabarkendari.com/petunjuk-kemenristekdikti-soal-ijazah-diteken-plt-rektor-uho/

Salam, Fitri.

Terkirim dari tablet Samsung.

Senin, 31 Juli 2017

Call for Paper JUTEI ,JURNAL TERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

JUTEI telah mepublikasikan artikel ilmiah edisi Vol. 1 No. 1 pada April 2017.
JUTEI Edisi Vol. 1 No. 1 (DOI: 10.21460/jutei.2017.11) dapat diakses di website OJS JUTEI dengan alamat https://jutei.ukdw.ac.id.

JUTEI Edisi Vol.1 No.2 akan dipublikasi pada bulan Oktober 2017. Oleh karena itu, kami menggundang para peneliti baik dari akademisi maupun industri untuk mengirimkan draft artikel publikasi kepada kami.

Berikut tanggal-tanggal penting proses penerbitan Edisi Vol.1 No.2 2017:

- Batas Akhir Pengumpulan Full Artikel: 30 Agustus 2017
- Pengumpulan Akhir Camera Ready: 1 Oktober 2017
- Publikasi Terakhir untuk Jurnal Online : 31 Oktober 2017
- Publikasi Jurnal Tercetak: 31 Oktober 2017

JUTEI terbuka bagi Bapak/Ibu peneliti untuk dapat berpartisipasi, artikel publikasi yang sudah menjalani proses review dan sesuai dengan ketentuan JUTEI akan segera dipublikasikan pada edisi terdekat.

Pada proses publikasi artikel, penulis tidak dikenakan biaya submission dan review. Penulis yang artikel diterbitkan akan mendapatkan free 2 eksemplar hardcopy JUTEI.

Setiap artikel juga akan dipublikasikan secara online dan memperoleh DOI yang terdaftar pada CrossRef (https://search.crossref.org/?q=jutei)

Template Penulisan JUTEI dapat didownload di link berikut: Template JUTEI V.1 2017

Atas Perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Redaksi JUTEI


JUTEI (JURNAL TERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI)
http://jutei.ukdw.ac.id
jutei@fti.ukdw.ac.id
+62 274 563929 (ext.315)

ISSN: 2579-3675
e-ISSN: 2579-5538

Jumat, 23 Juni 2017

Strategi memilih Jurnal untuk Publikasi, Seminar Internasional yang perlu diwaspadai



Berikut ini adalah daftar unduhan beberapa file yang menarik untuk dibaca. Unduhan tersebut terkait dengan bagaimana strategi memilih jurnal untuk publikasi, informasi terkait seminar internasional yang perlu diwaspadai, informasi terkait Web of Science dan Web of Knowledge, dan informasi terkait dengan DOAJ.
  1. Panduan Memilih Jurnal untuk Publikasi
  2. Petunjuk Mencari Jurnal Internasional yang Baik
  3. Informasi tentang The Science (Conference)
  4. Web of Science and Web of Knowledge
  5. Journal Quartile di WoS-JIF.pptx
  6. DOAJ
  7. Investigasi Jurnal Man in India
Demikian semoga bermanfaat.

RF Optimization Headlines