iklan gbr

Minggu, 05 September 2021

Mengetahui Acceptance Rate di Jurnal Scopus

 

Sebagai Author, sebelum men-submit paper, tentunya Bapak/Ibu ingin melihat, berapa persen kira-kira paper kita bisa di accept di jurnal tersebut. Ini merupakan bagian dari strategi untuk publikasi jurnal, karena kita tidak ingin mensubmit paper pada jurnal yang memiliki acceptance yang rendah. Sebagai contoh, dibeberapa Jurnal terindeks scopus, ada beberapa yang memiliki Acceptance rate 10% bahkan kurang, artinya dari 10 paper yang masuk proses review, 9 diantaranya di tolak/reject. Jurnal-jurnal seperti ini biasanya memiliki kompetisi yang tinggi, di incar oleh banyak peneliti dan memiliki slot ratio publikasi yang rendah. Ini bisa juga dideteksi dari Issue yang di hasilkan pertahun, misal 1 kali, 6 kali atau 12 kali issue per tahun. 

Tutorial lengkap menggunakan Elsevier Journal Finder ada di link berikut :

Jumat, 20 Agustus 2021

Sharing Discontinued Jurnal SCOPUS 2021

In May, 672 Journals were discontinued. The list of journals can be downloaded at the link below. Then on the 2nd link is the full version of the added journal, which is discontinued and the conference scope. This information is very important for the author to determine the journal, and the next conference.

https://goodlingua.com/wp-content/uploads/2021/07/List-Discontinued-Mei-2021.xlsx
https://www.elsevier.com/__data/assets/excel_doc/0015/91122/extlistJuly2021.xlsx

Minggu, 21 Februari 2021

Where to submit your paper to Journal

 

Where to submit? #feelfreetoshare
1. Elsevier Journal Finder
2. Taylor & Francis Journal Suggester
3. Springer Nature Journal Suggester
7. Web of Science Master List
10. Publish or Flourish Open Access
Sumber :
https://www.facebook.com/ibhamv

Website yang sangat berguna untuk buat struktur review paper

 Website yang sangat berguna untuk buat struktur review paper. https://answerthepublic.com/. Aslinya, situs ini banyak digunakan oleh blogger dan internet marketer untuk mencari topik yang hot. Tapi ternyata bisa bermanfaat juga untuk menulis review paper. Ini contoh hasil pencarian saya menggunakan keyword "biodiesel".

Cara Menjinakkan Turnitin

 

Cara Menjinakkan Turnitin
.
Cara ini cukup berguna. Untuk mahasiswa agar tidak melakukan kejahatan akademik. Bagi pendidik agar mengetahui update terkini perihal trend and trik yang sedang hype. Diurutkan berdasarkan dari cara yang paling “silly” sampai cara yang paling smart.
.
Text to Images
Trik lama, tidak berhasil dan jangan dicoba. Cara ini tidak sustainable karena algorithma Turnitin terus berubah. Kalaupun ini berhasil sekarang, belum tentu bulan depan. Turnitin akan mendeteksi word length. Dengan cara ini, berapa word lengthnya? Akan mencurigakan. Ini adalah kejahatan akademik. Tidak membuat kita paham tentang apa yang kita tulis.
.
Letter-Swapping
Salah satu trik populer yang paling banyak dipakai. Yaitu mengganti huruf seperti "N" di seluruh teks dengan huruf atau karakter bahasa asing yang terlihat seperti "N", tetapi sebenarnya berbeda (seperti huruf "П" Cyrillic). Hindari cara ini, buang-buang waktu dan tidak bikin pintar.
.
Stealth Mode
Ini cara lama. Menipu Turnitin dengan mengisi spasi (jarak antar kata) dengan titik yang diset menggukan font warna putih.
• Misalnya: Write.it.this.way.except.the.periods.will.be.whited.out.
Dulu mungkin berhasil, sekarang Similarity Report Turnitin menampilkan semua teks tidak peduli warna yang digunakan. Selain itu, cara ini akan menampilkan jumlah kata yang mencurigakan, sebab “titik” akan menggabungkan setiap kata dalam satu kalimat sehingga “number of words” akan dianggap satu. Jangan pernah mencoba cara ini.
.
Google Translate
Masukkan artikel kita ke dalam google translate, terjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Perbaiki kesalahaan ejaan dan tata bahasanya. Lalu kembali translate ke bahasa Inggris. Artikel tersebut tidak akan lagi sama persis.
Tapi cara ini tidak effektif, memakan waktu yang lumayan banyak dan kerap tidak berhasil. Berdasarkan pengalaman saya, tingkat similarity index-nya masih cukup tinggi. Tapi cara ini akan membuat kita paham tentang apa yang kita tulis. Ini nilai lebihnya.
.
Word Order
Mengubah urutan kata dalam kalimat, terutama kalimat yang memiliki list.
• .... include, Hamlet, Macbeth and Othello.
• .... include, Macbeth, Hamlet and Othello.
Gunakan cara ini kalau tidak mengubah arti kalimat jika susunan list diubah.
.
Synonym
Ini cara paling kuno untuk menjinakkan Turnitin, tapi paling effektif.
• significant → substantial
• reduce → decrease
• aim → objective
Mengganti struktur kalimat dari active menjadi passive atau sebaliknya juga terbukti ampuh.
.
Family Words
Tidak semuanya harus diganti dengan synonymnya. Terkadang, padanan kata ada batasnya. Coba pikirkan kata lain yang masih relevant dan cocok dipakai dalam satu kalimat. Yang masih satu umbrella dalam family words yang sama.
• Biodiesel plays an important role in …
• Biodiesel has a substantial position in …
Substantial adalah synonym langsung dari important. Begitu juga position = role. Tapi “has” bukan direct synonym dari kata play. Tapi penggunaan “has” masih masuk di kalimat ini.
.
Break the Sentence
Gabung dua kalimat sehingga lebih ringkas. Bisa gunakan which, who, although, despite, dll.
• The old schoolhouse is in dire need of renovation.
• The old schoolhouse is my favorite historical sites to visit
• The old schoolhouse, which is one of my favorite historical sites to visit, is in dire need of renovation.
.
Move the Noun
Sangat effektif. Bagian vital dari pharaphrasing.
• The combustion temperature reduction … → the reduction in combustion temperature
• New archaeological research technology → Technology for novel archaeological research
Kalau sumber aslinya tidak pakai hyphen, boleh ditambahkan. In fact, ini adalah kaidah yang benar. A compound adjective is hyphenated if placed before the noun it modifies, but not if placed after the noun.
• a long term solution → a long-term solution
• an up to date user guide → an up-to-date user guide
.
Value-Added Paraphrasing
Paraphrasing yang baik bukan hanya membantu kita terhindar dari similarity index yang tinggi. Tapi ia juga harus menambah nilai. Ini bisa dilakukan dengan cara memperbaiki struktur kalimat asalnya. Bukan hanya selamat dari plagiarism, artikel kita juga akan lebih baik, direct dan memudahkan pembaca. Be clear and concise.
• In order to investigate → to examine
• The overall results show … → The findings show …
Atau boleh juga menghilangkan pernyataan yang redundant dan tidak menambah nilai.
• The type of antibiotic that the doctor prescribed made me nauseous.
• That antibiotic made me nauseous.
.
American to British English
Mayoritas papers ditulis menggunakan American Spelling. Berangkat dari fakta ini, saya memutuskan untuk menulis paper pakai British English.
• analyse (UK) → analyze (US)
• summarise (UK) → summarize (US)
• programme (UK) → program (US)
• litre (UK) → liter (US)
• aluminium (UK) → aluminum (US)
• sulphate (UK) → sulfate (US)
• sulphide (UK) → sulfide (US)
• sulphur (UK) → sulfur (US)
• favour (UK) → favor (US)
• yoghurt (UK) → yogurt (US)
• fuelled with (UK) → fueled with (US)
• instal (UK) → install (US)
• tyre (UK) → tire (US)
Cara ini super duper berhasil membantu saya ketika menulis review paper yang banyak menggunakan kata “vaporization (US)”. Saya ganti menjadi vaporisation (British). BOOM! Similarity index turun 10%. Ini termasuk mengganti kata turunannya e.g. vaporize, vaporizing, latent heat of vaporization.
Be careful, kadang orang mencari paper di internet menggunakan keyword dengan US spelling. So, bisa jadi artikel kita akan “mengalah” di google scholar kepada paper lain yang menggunakan US spelling. Satu lagi, mesti konsisten. Jangan campur UK dan US spelling dalam satu artikel.
Note. Walaupun sudah di-paraphrase, jangan lupa untuk memberikan proper citation. Berikan credit pada sumber aslinya.
Selamat mencoba!
Sumber :
https://www.facebook.com/ibhamv 


Senin, 25 Januari 2021

Mapping Riset Untuk Menemukan Novelty Menggunakan Vosviewer

 

Rekan-rekan pembelajar. berikut adalah cara mapping riset agar kita bisa memposisikan riset kita dan memunculkan novelty dari variabel yang kita pilih. untuk itu saya sertakan link yang berhubungan dan membantu rekan pembelajar dalam mencari referensi manager: 
selamat mencoba dan menemukan kebaruan pada riset rekan-rekan pembelajar semua 
4. Petunjuk pemakaian Vosviwer https://www.vosviewer.com/getting-sta...

Selasa, 22 September 2020

Tiga Sumber Kekawatiran Ketika Anda Presentasi (Dan Cara Mengatasinya)

 

Tiga Sumber Kekawatiran Ketika Anda Presentasi (Dan Cara Mengatasinya)

Posted: 22 Sep 2020 12:06 AM PDT

Ketika saya memberikan Workshop Kiat Sukses Presentasi dan Public Speaking pada acara LLDikti Wilayah VI secara daring pada hari Sabtu yang lalu tanggal 19 September 2020, ada satu pertanyaan yang menarik yang diajukan oleh audiens.

Pertanyaannya adalah apakah cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kekawatiran ketika presentasi ?

Itu pertanyaan yang menarik untuk dibahas.

Grogi dalam presentasi itu merupakan suatu hal yang wajar. Bahkan, presenter kelas dunia pun seperti Steve Jobs yang penyampaian presentasinya sangat menarik dan inspiratif, juga mengalami grogi ketika presentasi.

Fakta ini menunjukan bahwa kita tidak sendiri mengalami kecemasan ketika presentasi.

Prof. Matt Abrahams yang mengajarkan Komunikasi Strategik pada Sekolah Pascasarjana Bisnis di Stanford University dan Keterampilan Presentasi untuk Program Studi Berkelanjutan di Stanford University mengatakan bahwa hasil penelitian yang dilakukan mengungkapkan, 85% orang merasa gugup dalam berbicara. Dan sejujurnya, dia mengatakan bahwa 15% lainnya berbohong.

Tentu saja, kita harus mengatasi kekawatiran dalam presentasi. Kita harus mengelola kecemasan kita, sehingga kita dapat mencapai tujuan presentasi kita.

Kekawatiran sebenarnya membantu. Hal ini karena kekawatiran memberi energi pada kita dan membantu kita fokus. Kekawatiran memberitahu kita apa yang kita sampaikan dalam presentasi itu penting.

Tetapi, kita harus mengelolanya, bukannya grogi yang malah menekan kita. Mengelola kecemasan dalam presentasi tidak hanya membantu kita menjadi merasa lebih percaya diri, tetapi juga membantu audiens kita untuk mendapatkan pesan yang kita sampaikan.

Prof. Matt Abrahams dari Stanford University menjelaskan ada 3 sumber kekawatiran dalam presentasi dan cara mengatasinya.

Mari kita bahas satu persatu.

Sumber Kekawatiran # 1 : Berasal dari Situasi

Sumber kekawatiran pertama adalah apa yang disebut dengan kecemasan yang berasal dari situasi. Kita gugup untuk berbicara, karena konteks atau situasi yang kita hadapi.

Misalnya, Anda sedang duduk dengan sekelompok teman dan Anda berbicara tentang beberapa topik yang menarik.

Namun, jika saya mendatangi Anda dan berkata oh permisi … kedengarannya sangat menarik. Saya punya waktu sekitar satu jam untuk memperkenalkan Anda. Maukah Anda berbicara selama lima menit di depan beberapa ratus orang untuk saya ? Pada saat itu, Anda mungkin menjadi sangat gugup.

Anda gugup, bukanlah karena topiknya. Anda gugup, karena tempat Anda melakukan presentasi. Para akademisi memberi tahu kita bahwa salah satu sumber kecemasan adalah situasinya dan mereka menyarankan bahwa alasan situasi membuat kita gugup adalah karena kita melihatnya sebagai performance yang kita lihat sebagai cara yang benar dan cara yang salah untuk menyampaikan ide kita.

Itulah mengapa mereka menyebutnya kekawatiran performance. Aktor dan penyanyi, mereka mengalami kecemasan performance, karena ada cara yang benar dalam berakting dan bernyanyi. Mereka kawatir melakukan kesalahan, karena cara yang mereka gunakan tidak tepat.

Hal yang menyenangkan tentang berbicara adalah tidak ada cara yang benar dan tidak ada cara yang salah. Yang ada adalah cara yang lebih baik dan cara yang lebih buruk. Tetapi, tidak ada satu cara yang benar.

Jadi yang ingin kita lakukan adalah melepaskan diri dari kekawatiran performance. Kita perlu keluar dari kekawatiran performance.

Kita harus melihat presentasi sebagai percakapan. Jadi, kita perlu melakukan pembingkaian ulang secara kognitif tentang presentasi.

Kebanyakan dari kita tidak gugup, ketika melakukan percakapan. Jadi, kita perlu membuat presentasi kita menjadi sebuah percakapan.

Bagaimana kita dapat melakukannya ?

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan.

Pertama, berlatih secara percakapan saat Anda mempraktekan presentasi. Tempatkan diri Anda dalam lingkungan fisik seperti yang Anda lakukan saat Anda melakukan percakapan. Lakukan di sekitar meja makan. Lakukan di sekitar meja kopi. Duduk dan bicarakan topik yang ingin Anda sampaikan.

Kedua, gunakan bahasa percakapan. Banyak pembicara yang merasa bahwa ketika berbicara mereka harus menggunakan bahasa yang formal. Misalnya, Anda mengatakan “seseorang harus mempertimbangkan akibatnya jika melakukan … “. Itu bukan cara kita berbicara dalam percakapan.

Sebaliknya, Anda dapat mengatakan “hal-hal seperti ini penting bagi Anda … “. Gunakan inclusive language seperti Anda atau Kita. Penggunaan kata-kata tersebut menunjukan bahwa Anda bercakap-cakap dengan audiens Anda.

Dan, cara terakhir, Anda dapat menggunakan pertanyaan. Anda bisa menggunakan pertanyaan retoris dimana Anda tidak mengharapkan jawaban. Dengan pertanyaan, Anda mengundang dialog dan percakapan merupakan sebuah dialog.

Sumber Kekawatiran # 2 : Berasal dari Audiens

Sumber kekawatiran yang kedua berasal dari audiens. Mereka bervariasi dalam aspek pengetahuan tentang topik Anda, posisi mereka atas diri Anda, dan hubungan mereka dengan orang lain yang ada di dalam ruangan presentasi. Hal itu yang membuat Anda gugup.

Teknik yang paling berhasil dan telah dipelajari lebih lama untuk mengatasi kekawatiran yang berasal dari audiens adalah dengan melakukan visualisasi.

Visualisasi adalah dimana Anda melihatnya dalam pikiran Anda. Anda tidak benar-benar melakukannya.

Sebelum presentasi, Anda dapat membayangkan bahwa Anda memberikan presentasi untuk membantu audiens Anda agar hidup mereka menjadi lebih berharga dan bermanfaat. Dengan membayangkan seperti itu untuk presentasi Anda, maka Anda akan merasa lebih nyaman dan tidak merasa cemas dalam presentasi Anda.

Sumber Kekawatiran # 3 : Berasal dari Tujuan

Sumber kekawatiran yang ketiga berasal dari ketakutan yang muncul dari tujuan yang ingin dicapai oleh presentasi Anda.

Tujuan itu, misalnya, untuk mengkomunikasikan ide untuk memotivasi audiens agar tidak dipecat dengan melakukan suatu upaya untuk mendapatkan nilai kinerja yang baik. Perhatikan bahwa tujuan itu menurut definisinya terfokus pada masa depan. Perhatian pada masa depan itulah yang membuat Anda gugup.

Karena itu, untuk mengatasi kekawatiran yang berasal dari tujuan, maka Anda perlu merubah orientasi. Ubahlah orientasi Anda menjadi saat ini. Jika Anda berorientasi pada saat ini, maka Anda tidak peduli tentang konsekuensi masa depan.

Untuk merubah orientasi Anda menjadi saat ini, maka Anda bisa melakukan hal-hal sederhana. Misalnya, melakukan hitung mundur dengan mengatakan dalam hati dari angka 100 sampai angka tertentu (misalnya 70). Itu akan membawa Anda pada orientasi saat ini.

Prof. Matt Abrahams menyarankan untuk melakukan tongue twisterTongue twister adalah serangkaian kata atau kalimat yang memiliki bentuk dan pengucapan yang hampir sama. Biasanya, tongue twister bisa berisi kata-kata bermakna yang berbeda, tetapi susunan hurufnya nyaris sama. Anda dapat mengatakan : “I slit a sheet.  A sheet I slit.  And, on that slitted sheet, I sit”.

Selain tongue twister akan membantu untuk menyiapkan suara Anda, tounge twister juga membantu Anda menjadi berorientasi pada saat ini, sehingga Anda tidak terlalu khawatir tentang konsekuensi dari tujuan presentasi Anda.

Keuntungan lain dengan melakukan tongue twister adalah Anda melakukan verbalisasi.

Presenter yang gugup sering tidak berlatih dengan keras. Mereka berlatih di kepala mereka. Tounge twister tidak hanya dapat menghangatkan suara Anda, tetapi juga membuat Anda berbicara secara verbal yang dapat mengatasi kekawatiran yang berasal dari tujuan yang membuat Anda menjadi berorientasi pada saat ini.

Demikianlah, 3 sumber kekawatiran ketika Anda presentasi dan cara mengatasinya. Pertama, kekawatiran yang bersumber dari situasi yang mana Anda dapat membingkai ulang situasi presentasi yang bersifat performance menjadi presentasi yang bersifat percakapan.

Kedua, kekawatiran yang berasal dari audiens yang mana Anda dapat melakukan visualisasi dari presentasi Anda dengan membayangkan bahwa apa yang Anda sampaikan sangat bermanfaat untuk mengubah hidup audiens Anda menjadi lebih baik.

Ketiga, kekawatiran yang berasal dari tujuan yang mana Anda dapat merubah orientasi masa depan menjadi orientasi saat ini dengan melakukan tounge twister dengan mengatakan “I slit a sheet.  A sheet I slit.  And, on that slitted sheet, I sit.”

Gunakan teknik-teknik tersebut untuk mengelola kecemasan Anda pada presentasi selanjutnya ketika Anda mengalami grogi.

Apabila Anda menilai tulisan ini bermanfaat dan Anda ingin mendapatkan tulisan atau konten lainnya tentang presentasi/komunikasi secara rutin dan gratis, maka Anda dapat mengirimkan nama Anda dan pesan “ingin mendapatkan konten presentasi/komunikasi secara rutin” ke Erry Ricardo Nurzal dengan no WA : 0813-1836-1753.

Selain itu, mohon kiranya tulisan ini dapat disebarkan ke kontak WhatsApp (WA) Anda atau Grup WA yang Anda ikuti, agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaatnya.

Sharing knowledge for a better presentation/communication.

Sumber :

https://erry-ricardo.com/2020/09/21/tiga-sumber-kekawatiran-ketika-anda-presentasi-dan-cara-mengatasinya/#more-1488

RF Optimization Headlines